Langsung ke konten utama

I Have Ideas…

I Have Ideas…

Joni is sitting on one of the corners of his office. He has a lot of ideas in his mind; it’s all about how to do a breakthrough in his job, company, and career. Actually, he told his leader about his ideas frequently, but rarely accepted.

What is exactly the problem? Is that because of his ideas are bad? Not really. There’re a lot of good and brilliant ideas, but they are not doing well. If that so, the brilliant ideas will be threw away.

Well, actually, having ideas is good and easy, but the hard thing is how to tell the ideas to somebody else. A lot of people are afraid to tell their ideas because they’re afraid of being rejected.

Whereas, being positive thinking is very important.

Just think positively and there will be chance to tell our ideas or innovations. Ideas are the products that come from our inspirations, creativity, and work hard.

There is no special formula to pitching your ideas, but it is very important to prepare the process of telling your ideas.

The followings are several tips that you can do before telling your ideas:

Testing... Testing

It will be better to discuss your ideas with someone you trust before telling the ideas to the one that you want to tell. This person can be your mentor, teacher, or guide. Their suggestions can be very useful and important you’re your review before you tell your ideas to the one that you want to tell. Find a person that you can trust so that you can get inputs as many as possible. Try to make the ideas the perfect ones.

Determine the One That You Want To Share the Ideas

Before pitching your ideas, think carefully and determine the one that you want to share your ideas with. Your boss can be a decision maker but he/she can be not the right person for the ideas. You might be had to pitching with your director, another department head, or even someone from other company. The important thing in ideas pitching is finding the person that has power and authority to implementing the ideas. And you have to make them sure why they have to implementing the ideas.

Practice and Preparation

The ideas in your head are the main reasons why you want to do and fight for something. Make it perfect so that you can make a conclusion of all in one simple sentence—don’t care how big and complicated the ideas are.

A lot of people give good enough response toward the stories with examples. Make your ideas strong with examples.

Don’t be afraid in facing challenges in front of you. If you fail in this step, your ideas will be useless.

Prepare you presentation. It should be in simple way and it will be better if you prepare the hard copy as well.

On Time

You have to prepare the pitching in several versions based on the situation. After determine the person that you want to share the ideas with, time, and the right materials, get prepare to do the pitching in several versions:

  1. 5 seconds pitching

In this version, you have to explain you whole idea in one simple interesting sentence. Experts said that how complicated an idea, it can be concluded in one simple sentence.

  1. 30 seconds pitching

In this version, you have a chance to explain you idea just like an abstract in a thesis. Begin with five seconds opening and continue with strategic points that support the opening sentence.

  1. 5 minutes pitching

In this version, you can explain in depth your idea, but do not more than five minutes because it can make people tired, sleepy, and sleep.

Post-Pitch

After pitching, it’s time to answering questions. Prepare two responses whether your ideas are accepted or rejected.

If your ideas are accepted, provide directly data needed to do the ideas.

And if your ideas are rejected, you should know why the ideas are rejected and this can be the guidelines for your next ideas.

“A lot of people only see the effective ideas in this world. But, you have to realize that there’re a lot of fail ideas to make an effective idea.”

(Adapted from article of Managerial Skill, Ivan Mulyadi, Majalah Marketing, 09/VIII/ September 2008)

***

Saya Punya Ide…

Joni duduk termenung di salah satu sudut ruangan kantornya. Dalam benaknya berseliweran sejumlah gagasan tentang bagaimana melakukan terobosan dalam pekerjaan, perusahaan, serta kariernya sendiri. Sebenarnya ia kerap “meluncurkan” ide-idenya ke pimpinan, tetapi sayangnya jarang diterima.

Apa sebenarnya pokok permasalahannya? Apakah idenya jelek? Tidak juga. Banyak ide yang bagus dan brilian, namun justru tidak dilakukan dengan benar. Kalau sudah begitu, ide yang bagus tadi jadi terbuang percuma. Sungguh sayang… Ide yang hanya terpendam di kepala tidaklah berguna.

Sejatinya mempunyai ide itu bagus, sedangkan menawarkan atau mengutarakan kepada pihak lainlah yang menjadi tantangannya. Tak bisa dipungkiri, banyak orang takut mengemukakan ide yang dipikirkannya. Bayangan akan penolakan telah menggurita di sana-sini. Akibatnya, mereka takut kalau ide yang dianggap brilian itu justru ditolak mentah-mentah oleh orang lain.

Padahal, mempunyai pikiran yang positif itu amat penting.

Berpikirlah positif akan membuka kesempatan untuk mengutarakan atau menawarkan ide-ide yang kita temukan. Ide adalah produk yang berasal dari inspirasi, kreatifitas, dan kerja keras Anda sendiri.

Memang, tidak ada formula khusus untuk mem-pitching-kan ide Anda. Tetapi, penting sekali untuk diingat bahwa proses dan persiapannya membutuhkan waktu yang lebih panjang daripada waktu yang diperlukan untuk mempresentasikan ide tersebut.

Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan sebelum mengeluarkan ide-ide Anda:

Testing... Testing

Ada baiknya sebelum mengutarakan ide kepada orang yang dimaksud, Anda bisa mendiskusikannya terlebih dahulu dengan orang yang bisa dipercaya penuh. Orang ini bisa jadi adalah mentor, guru, atau pembimbing Anda. Pendapat dan saran mereka bisa sangat berguna dan penting untuk dipertimbangkan, sebelum Anda menumpahkan ide tersebut kepada sasaran yang sesungguhnya. Carilah orang yang bisa dipercaya penuh agar ide Anda tidak “bocor” ke mana-mana, yang di sisi lain Anda tetap bisa mendapat input sebanyak mungkin. Usahakan untuk terus memoles ide tersebut hingga menjadi semakin sempurna.

Tentukan Sasaran

Sebelum mengutarakan atau melakukan pitching ide Anda, pikirkan dulu masak-masak dan tentukan siapa orang yang tepat untuk menjadi sasaran Anda sesungguhnya. Bos Anda mungkin adalah sang pengambil keputusan, tetapi mungkin ia bukanlah orang yang tepat untuk mendengarkan ide tersebut. Bisa jadi Anda harus pitching ke direktur, pimpinan dari departemen lain, atau bahkan seseorang dari perusahaan lain. Hal yang paling penting dalam melakukan pitching ide adalah menemukan seseorang yang mempunya kekuatan dan kuasa untuk mengimplementasikan ide Anda itu.

Latihan dan Persiapan

Ide yang ada di kepala Anda adalah alasan utama mengapa Anda mau melakukan dan memperjuangkan semua ini. Bentuk, asah, dan terus sempurnakan ide tersebut sehingga Anda bisa membuat kesimpulan dari semuanya dalam satu kalimat sederhana—tidak peduli seberapa besar atau serumit apa ide Anda tersebut.

Banyak orang memberikan respon yang cukup baik terhadap cerita yang dibarengi dengan latar belakang contoh konkret. Kuatkanlah ide Anda itu dengan memberikan contoh-contoh itu.

Jangan takut menghadapi segala tantangan yang menghalangi demi terwujudnya ide tersebut menjadi nyata. Jika gagal dalam tahap ini, maka ide tersebut akan menjadi percuma juga.

Siapkan presentasi dengan baik. Presentasi Anda sebaiknya dilakukan dengan ringan dan jangan melibatkan perhitungan matematis yang rumit terlebih dahulu. Simpan semua yang rumit-rumit itu untuk menjawab segala pertanyaan yang muncul nanti. Atau, persiapkan dalam bentuk hard copy untuk dipelajari oleh target sasaran lebih lanjut.

Sesuai Waktu

Idealnya Anda harus mempersiapkan pitching dalam beberapa versi tergantung situasinya. Setelah mengetahui dan memiliki sasaran, waktu, dan bahan yang tepat untuk memulai pitching, bersiaplah pula untuk melakukan pitching dalam beberapa versi berikut:

  1. Pitching 5 detik

Dalam versi ini Anda harus mejelaskan seluruh ide Anda dalam satu kalimat sederhana yang menarik. Para ahli mengatakan, serumit apapun suatu ide, pasti bisa disimpulkan dalam satu kalimat sederhana.

  1. Pitching 30 detik

Dalam versi ini Anda memiliki kesempatan untuk menjelaskan ide Anda layaknya sebuah abstrak dalam skripsi. Mulailah dengan lima detik pembukaan dan dilanjutkan dengan beberapa poin strategis yang mendukung kalimat pembuka.

  1. Pitching 5 menit

Dalam versi ini Anda bisa menjabarkan secara penuh ide yang ada di kepala Anda. Tapi jangan lebih dari lima menit karena akan membuat orang lelah, mengantuk, atau tertidur.

Post-Pitch

Setelah melakukan pitching, sekarang saatnya menjawab serangkaian pertanyaan dengan jawaban yang sudah dipersiapkan. Siapkan dua respon untuk menghadapi kemungkinan ide Anda diterima atau ditolak.

Bila ide Anda diterima, sediakan langsung data yang akan diperlukan untuk menjalankan ide tersebut.

Sebaliknya, bila ide Anda ditolak, Anda harus tahu mengapa ide Anda ditolak. Hal ini bisa menjadi patokan untuk menjadi lebih baik dalam memberikan ide berikutnya.

“Banyak orang mungkin hanya melihat ide-ide yang berhasil di dunia ini. Tapi, sadarilah juga berapa banyak ide yang gagal untuk membuat satu ide yang berhasil.”

(Diadaptasi dari artikel Managerial Skill, Ivan Mulyadi, Majalah Marketing, 09/VIII/ September 2008)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sang Kupu2 Malam...

Langkahnya gemulai sangat mempesona, Tubuhnya harum dan indah, Mempesona setiap mata, Tatapannya menghujam bagikan sebilah pedang, Rayuannya menghanyutkan, membawa ke dalam sebuah ilusi semu. Setiap kata yang meluncur dari mulutnya, Membawa segala angan jauh melambung ke nirwana, Dengan berjuta kenikmatan yang tak terhitung. Dan ketika kenikmatan itu menyatu dalam pergumulan batin, Tidak ada yang dapat menentangnya, Karena itu kenikmatan sesaat, dan akan selalu terus ada dalam kehidupan ini... Karena semua berawal dari sebuah harga diri, status dan materi.... Dan kini sang kupu2 terbang kembali mencari peraduannya yang lain...... Mencari bunga lain yang dapat dihinggapinya......

INDAH pada WAKTUnya

Kuminta kepada Tuhan setangkai bunga Tapi Ia memberi aku kaktus jelek dan berduri Kemudian kuminta kupu-kupu Tetapi Tuhan memberi aku ulat Aku sangat kecewa dan sedih Tapi beberapa hari kemudian ternyata kaktus itu berbunga dan bunganya indah sekali Sementara ulat itu tiba-tiba menjadi kupu-kupu dan kupu-kupu itu cantik sekali Itulah cara Tuhan, INDAH pada WAKTUnya dalam madah dan syukur pada-Nya..... (Dalam Perenungan dan Penantianku.....)

Hilang.........

Ciuman manis itu Masih terasa Membekas di bibirku Belum terhapus Dia hilang dari pelukku Dia hilang bagai mimpi Dan dia hilang Masih ku rasa kan Masih ku rindu kan Masih ku ingin kan Bercinta denganmu Masih ku rasakan Masih ku rindukan Masih ku inginkan Tubuh yang wangi itu Masih tercium Belum tersentuh Masih ku inginkan cintamu Masih ku inginkan Ciuman manis itu Masih ku rindukan Ciuman manis itu By. Java Jive Hilang...... Matahariku hilang..... Kembali bulan yang muncul ke permukaan..... Aku hilang..... jiwaku terbang bersama hilangnya Matahariku... Sakit..... Kosong..... Ada bagian yang hilang..... Seiring perginya Matahariku...... Hilang.... Arahku hilang....... Jiwaku hilang........ Setetes air jatuh menyadarkan aku..... Menyadarkan bahwa Matahariku tlah hilang..... Jauh.... Hilang dalam kegelapan malam...... Hilang............... *Hilang yang mendewasakan.......