Langsung ke konten utama

What Should I Do?

Time passed, along with the journey of our lives. Too many questions in mind, but never be answered I'm just thinking, if able to survive in this issue? on one side of life has hurt you, but on the one hand, I was also hurt. What should I do? to save them? Do I have to throw all my dreams? remove all desire to make you happy? I never imagined that all this will end ... I hope everything will be fine. But in reality, all is not in good condition .... there's only hurting each other. I love you, and all my life just to love you, though sometimes loves you, makes me hurt. I'm not a perfect woman like you expected, and I never made you proud of me. Too far away, I could never reach you, put me in a position next to you, and go hand in hand beside you. Every word spoken, every tear that falls, every heart that's when it hurt. I just hope, everything returns fine, as before, and all I Give to God. Let God provide a way out, and glue back the broken glass .......

March 03,12,2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sang Kupu2 Malam...

Langkahnya gemulai sangat mempesona, Tubuhnya harum dan indah, Mempesona setiap mata, Tatapannya menghujam bagikan sebilah pedang, Rayuannya menghanyutkan, membawa ke dalam sebuah ilusi semu. Setiap kata yang meluncur dari mulutnya, Membawa segala angan jauh melambung ke nirwana, Dengan berjuta kenikmatan yang tak terhitung. Dan ketika kenikmatan itu menyatu dalam pergumulan batin, Tidak ada yang dapat menentangnya, Karena itu kenikmatan sesaat, dan akan selalu terus ada dalam kehidupan ini... Karena semua berawal dari sebuah harga diri, status dan materi.... Dan kini sang kupu2 terbang kembali mencari peraduannya yang lain...... Mencari bunga lain yang dapat dihinggapinya......

Air mata Mutiara

Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. "Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air mata, "Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu." Si ibu terdiam, sejenak, "Aku tahu bahwa itu sakit anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat", kata ibunya dengan sendu dan lembut. Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit terkadang masih terasa. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. ...

Ketika Aku Memilihmu

Entah sejak kapan, engkau masuk dalam setiap relung hidupku, dalam setiap hela nafasku, dan dalam setiap aliran darahku. Setiap ku mengingat dirimu, jantungku selalu berdetak kencang, membawaku kembali ke masa lalu, ketika mengenalmu pertama kali dalam hidupku. Ketika akhirnya aku memilihmu menjadi kekasih dan pendampingku selamanya, aku hanya berharap bahwa kamu lah yang terakhir dalam hidupku. Dalam setiap perjalanan kita, aku merasakan sesuatu yang kian hari kian dalam bersemayam dalam hatiku, membuatku semakin mengerti betapa pentingnya dirimu dalam hidupku. Sungguh besar rasaku padamu, dan ku berharap untuk selamanya hanya dirimu. (* Ketika merindukanmu)