Langsung ke konten utama

Bulan, Bintang dan Matahari....

Ketika senja bergelayut menghampiri malam,
ketika sebuah rasa tertinggal dan hilang seiring perginya senja.
Malam semakin beranjak dan dirinya selalu menunggumu....
Menunggu kabar yang tak pasti......
Adakah hatinya sudah seperti malam yang tiada berbintang, hanya gelap yang pekat dan tidak bersahabat?
Ketika hatinya sudah tertutup untuk dirimu, apakah masih setia menuggu datangnya pagi?
Hanya bulan yang menjadi saksi sakitnya hatimu, hanya bulan yang menjadi teman dalam kesendirianmu.
Namun ketika malam beranjak pagi, dirimu selalu berharap dia ada di depanmu dan menyapa sang fajar dengan senyum dan suaranya yang merindu.....
Namun seiring dengan hadirnya pagi, dirinya tidak akan pernah mengulang kembali kenangan itu, karena kenangan itu hanya ada dikala malam dan tidak berharap untuk terulang lagi.
Hanya Bulan dan Matahari yang menjadi saksi hilangnya sang bidadari........

(*Forgive me...)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sang Kupu2 Malam...

Langkahnya gemulai sangat mempesona, Tubuhnya harum dan indah, Mempesona setiap mata, Tatapannya menghujam bagikan sebilah pedang, Rayuannya menghanyutkan, membawa ke dalam sebuah ilusi semu. Setiap kata yang meluncur dari mulutnya, Membawa segala angan jauh melambung ke nirwana, Dengan berjuta kenikmatan yang tak terhitung. Dan ketika kenikmatan itu menyatu dalam pergumulan batin, Tidak ada yang dapat menentangnya, Karena itu kenikmatan sesaat, dan akan selalu terus ada dalam kehidupan ini... Karena semua berawal dari sebuah harga diri, status dan materi.... Dan kini sang kupu2 terbang kembali mencari peraduannya yang lain...... Mencari bunga lain yang dapat dihinggapinya......

Air mata Mutiara

Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. "Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air mata, "Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu." Si ibu terdiam, sejenak, "Aku tahu bahwa itu sakit anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat", kata ibunya dengan sendu dan lembut. Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit terkadang masih terasa. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. ...

AKU dan KAMU.......

Ketika AKU menciptakan langit dan bumi. AKU berfirman dan jadilah. Ketika AKU menciptakan pria, AKU membentuknya dan meniupkan nafas kehidupan ke lubang hidungnya. Tetapi engkau, wanita, AKU menghiasmu setelah aku meniupkan nafas kehidupan ke pria karena lubang hidungmu terlalu lembut. AKU membiarkan pria tertidur dengan nyenyak sehingga AKU dapat dengan sabar dan sempurna membentuk engkau. Pria AKU buat tertidur supaya dia tidak dapat mencampuri hasil karyaKu yang sempurna. Dari satu tulang, AKU menghiasmu. AKU memilih tulang yg melindungi kehidupan pria. AKU memilih tulang rusuk, yg melindungi jantung dan paru-paru dan mendukungnya, sebagaimana yg harus kamu lakukan. Dari satu tulang ini, aku membentukmu dengan sempurna dan cantik. Sifatmu adalah seperti tulang rusuk, kuat tetapi lembut dan mudah patah. Engkau menyediakan perlindungan untuk organ paling lembut dari pria, yaitu hati atau jantungnya. Jantungnya adalah pusat dari kehidupannya, paru-parunya menggenggam...