Ada dua buah bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur. Bibit yang pertama berkata, "Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku dalam-dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku".
Dan bibit itu tumbuh, makin menjulang. Bibit yang kedua bergumam " Aku takut jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku taktahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah di sana gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku ke atas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka dan siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha mencabutku dari tanah, TIDAK! Akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman".
Dan bibit itu menunggu, dalam kesendirian. Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi, dan mencaploknya segera. (disadur dari Toserba Surgawi, Kanisius 2003)
Dan bibit itu tumbuh, makin menjulang. Bibit yang kedua bergumam " Aku takut jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku taktahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah di sana gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku ke atas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka dan siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha mencabutku dari tanah, TIDAK! Akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman".
Dan bibit itu menunggu, dalam kesendirian. Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi, dan mencaploknya segera. (disadur dari Toserba Surgawi, Kanisius 2003)
Memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup.
Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani.
Namun seringkali kita berada dalam kepesimisan,
kengerian, keraguan dan kebimbangan yang kita ciptakan sendiri
Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk
tak mau melangkah, tak mau menatap hidup
Karena hidup adalah pilihan, maka
hadapilah itu dengan gagah
Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani.
Namun seringkali kita berada dalam kepesimisan,
kengerian, keraguan dan kebimbangan yang kita ciptakan sendiri
Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk
tak mau melangkah, tak mau menatap hidup
Karena hidup adalah pilihan, maka
hadapilah itu dengan gagah
Komentar