Langsung ke konten utama

Sang Penikmat Cinta

1 Cinta menghampirinya,
Menghampiri dirinya dalam sebuah kelembutan,
Membuatnya terpesona dan terhanyut dalam dekapannya,
Tanpa menyadari bahwa ada cinta lain yang terluka,
Karena Cinta begitu lembut mengalir dalam setiap aliran darahnya,
Membuat sang penikmat cinta lupa akan segalanya.
Ketika kegelapan menyelimutinya, sang cinta mencari sebuah cahaya,
Ketika cahaya itu hadir meneranginya, Cinta merasa terbang dalam sebuah dilema,
Karena cahaya itu bukan miliknya, tetapi hanya pemilik yang berhak atas cahaya itu,
Cinta bagaikan masuk dalam sebuah lingkaran kegelapan, membawa dia dalam realitas potret kehidupan,
Bahwa cinta tidak mesti memiliki, karena cinta hanya untuk dinikmati oleh sang Penikmat cinta, dan cinta bisa datang dalam ruang waktu yang tidak terbatas.
Kini sang Penikmat mencoba memberikan cahayanya pada cinta yang lain, walaupun Sang Penikmat sadar bahwa ini akan melukai hati cinta itu.
Menghancurkan setiap sisi dari rasa cinta, melemparkannya dalam sebuah kegelapan, membuatnya hancur.
Kini sang Penikmat cinta mencoba untuk bersikap adil terhadap cinta, namun keadilan apakah yang harus diberikannya?
Karena Itu semua adalah semu.....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sang Kupu2 Malam...

Langkahnya gemulai sangat mempesona, Tubuhnya harum dan indah, Mempesona setiap mata, Tatapannya menghujam bagikan sebilah pedang, Rayuannya menghanyutkan, membawa ke dalam sebuah ilusi semu. Setiap kata yang meluncur dari mulutnya, Membawa segala angan jauh melambung ke nirwana, Dengan berjuta kenikmatan yang tak terhitung. Dan ketika kenikmatan itu menyatu dalam pergumulan batin, Tidak ada yang dapat menentangnya, Karena itu kenikmatan sesaat, dan akan selalu terus ada dalam kehidupan ini... Karena semua berawal dari sebuah harga diri, status dan materi.... Dan kini sang kupu2 terbang kembali mencari peraduannya yang lain...... Mencari bunga lain yang dapat dihinggapinya......

Air mata Mutiara

Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. "Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air mata, "Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu." Si ibu terdiam, sejenak, "Aku tahu bahwa itu sakit anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat", kata ibunya dengan sendu dan lembut. Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit terkadang masih terasa. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. ...

Manusia & Perjalanan Kehidupan

Perjalanan hidup setiap manusia tidak akan pernah mulus , Manusia akan menjadi dewasa ketika dalam setiap perjalanannya bertemu dengan permasalahan, namun manusia akan kembali berhadapan dengan 2 hal, menjadi logis atau menjadi spiritual, karena logis dan spiritual tidak akan pernah bersatu. Hanya mereka yang menggunakan hati dan mengembangkan rasa dapat menyeimbangkan dan menyelaraskan kehidupan dan ketika pada saatnya akan memantaskan diri bagi sang Guru dan PenciptaNya